Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 04 Desember 2013

PENGERTIAN RADIASI


PENGERTIAN RADIASI



1. Pengertian Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone, (BATAN, 2008)










2. Jenis Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-pengion, (BATAN, 2008).

a. Radiasi Pengion

Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi (terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ), sinar-X, partikel neutron.


b. Radiasi Non Pengion

Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi); gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).





3. Besaran dan Satuan Radiasi

Satuan radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada kriteria penggunaannya, yaitu (BATAN, 2008) :





a. Satuan untuk paparan radiasi

Paparan radiasi dinyatakan dengan satuan Rontgen, atau sering disingkat dengan R saja, adalah suatu satuan yang menunjukkan besarnya intensitas sinar-X atau sinar gamma yang dapat menghasilkan ionisasi di udara dalam jumlah tertentu. Satuan Rontgen penggunaannya terbatas untuk mengetahui besarnya paparan radiasi sinar-X atau sinar Gamma di udara. Satuan Rontgen belum bisa digunakan untuk mengetahui besarnya paparan yang diterima oleh suatu medium, khususnya oleh jaringan kulit manusia.





b. Satuan dosis absorbsi medium.

Radiasi pengion yang mengenai medium akan menyerahkan energinya kepada medium. Dalam hal ini medium menyerap radiasi. Untuk mengetahui banyaknya radiasi yang terserap oleh suatu medium digunakan satuan dosis radiasi terserap atau Radiation Absorbed Dose yang disingkat Rad. Jadi dosis absorbsi merupakan ukuran banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium. Dalam satuan SI, satuan dosis radiasi serap disebut dengan Gray yang disingkat Gy. Dalam hal ini 1 Gy sama dengan energi yang diberikan kepada medium sebesar 1 Joule/kg. Dengan demikian maka :

1 Gy = 100 Rad

Sedangkan hubungan antara Rontgen dengan Gray adalah :

1 R = 0,00869 Gy





c. Satuan dosis ekuivalen

Satuan untuk dosis ekuivalen lebih banyak digunakan berkaitan dengan pengaruh radiasi terhadap tubuh manusia atau sistem biologis lainnya. Dosis ekuivalen ini semula berasal dari pengertian Rontgen equivalen of man atau disingkat dengan Rem yang kemudian menjadi nama satuan untuk dosis ekuivalen. Hubungan antara dosis ekuivalen dengan dosis absobrsi dan quality faktor adalah sebagai berikut :

Dosis ekuivalen (Rem) = Dosis serap (Rad) X Q

Sedangkan dalam satuan SI, dosis ekuivalen mempunyai satuan Sievert yang disingkat dengan Sv. Hubungan antara Sievert dengan Gray dan Quality adalah sebagai berikut :

Dosis ekuivalen (Sv) = Dosis serap (Gy) X Q

Berdasarkan perhitungan

1 Gy = 100 Rad, maka 1 Sv = 100 Rem.




4. Dosis Maximum Radiasi





United States Nuclear Regulatory Commision (NRC) adalah salah satu sumber informasi resmi yang dijadikan standar di beberapa Negara untuk penetapan garis pedoman pada proteksi radiasi. NRC telah menyatakan bahwa dosis individu terpapar radiasi maksimal adalah 0.05 Sv atau 5 rem/tahun. Walaupun NRC adalah badan resmi yang berkenaan dengan batas pencahayaan ionisasi radiasi, namun ada kelompok lain yang juga merekomendasikan hal serupa. Salah satu kelompok tersebut adalah National Council on Radiation Protection (NCRP), yang merupakan kelompok ilmuwan pemerintah yang rutin mengadakan pertemuan untuk membahas riset radiasi terbaru dan mengupdate rekomendasi mengenai keamanan radiasi.

Menurut NCRP, tujuan dari proteksi radiasi adalah :





a. Untuk mencegah radiasi klinis yang penting, dengan mengikuti batas dosis minimum

b. Membatasi resiko terhadap kanker dan efek kelainan turunan pada masyarakat.





Dosis maksimum yang diijinkan adalah jumlah maksimum penyerapan radiasi yang sampai pada seluruh tubuh individu, atau sebagai dosis spesifik pada organ tertentu yang masih dipertimbangkan aman. Aman dalam hal ini berarti tidak adanya bukti bahwa individu mendapatkan dosis maksimal yang telah ditetapkan, dimana cepat atau lambat efek radiasi tersebut dapat membahayakan tubuh secara keseluruhan atau bagian tertentu. Rekomendasi untuk batas atas paparan telah dibentuk pula oleh NCRP sebagai panduan didalam pekerjaan yang berkaitan dengan radiasi. Rekomendasi NRCP meliputi:





a. Individu/operator tidak diizinkan bekerja dengan radiasi sebelum umur 18 tahun.

b. Dosis yang efektif pada tiap orang pertahun mestinya tidak melebihi 50 mSv ( 5 rem).

c. Untuk khalayak ramai, ekspose radiasi (tidak termasuk dari penggunaan medis) mestinya tidak melebihi 1 mSv ( 0,1 rem) per tahun.

d. Untuk pekerja yang hamil, batasan ekspose janin atau embrio mestinya tidak melebihi 0,5 mSv (0,05 rem). Dengan demikian untuk pekerja wanita yang sedang hamil tidak lagi direkomendasikan bekerja sampai kehamilannya selesai.




5. Efek Radiasi Pengion Terhadap Tubuh Manusia





Radiasi pengion adalah radiasi radiasi yang mampu menimbulkan ionisasi pada suatu bahan yang dilalui. Ionisasi tersebut diakibatkan adanya penyerapan tenaga radiasi pengion oleh bahan yang terkena radiasi. Dengan demikian banyaknya jumlah ionisasi tergantung dari jumlah tenaga radiasi yang diserap oleh bahan (BATAN, 2008).





Sel dalam tubuh manusia terdiri dari sel genetic dan sel somatic. Sel genetic adalah sel telur pada perempuan dan sel sperma pada laki-laki, sedangkan sel somatic adalah sel-sel lainnya yang ada dalam tubuh. Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat dibedakan atas efek genetik dan efek somatik. Efek genetik atau efek pewarisan adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari individu yang terkena paparan radiasi. Sebaliknya efek somatik adalah efek radiasi yang dirasakan oleh individu yang terpapar radiasi (BATAN, 2008).





Bila ditinjau dari dosis radiasi (untuk kepentingan proteksi radiasi), efek radiasi dibedakan atas efek deterministik dan efek stokastik. Efek deterministik adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi, sedangkan efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel (BATAN, 2008).Efek Radiasi Pada Organ reproduksi




Menurut Sumarsono (2008) efek deterministik pada organ reproduksi atau gonad adalah sterilitas atau kemandulan. Pajanan radiasi pada testis akan mengganggu proses pembentukan sel sperma yang akhirnya akan mempengaruhi jumlah sel sperma yang akan dihasilkan. Dosis radiasi 0,15 Gy merupakan dosis ambang terjadinya sterilitas yang bersifat sementara karena sudah mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah sel sperma selama beberapa minggu. Pengaruh radiasi pada sel telur sangat bergantung pada usia. Semakin tua usia, semakin sensitif terhadap radiasi karena semakin sedikit sel telur yang masih tersisa dalam ovarium. Selain sterilitas, radiasi dapat menyebabkan menopuse dini sebagai akibat dari gangguan hormonal sistem reproduksi. Dosis ambang sterilitas menurut ICRP 60 adalah 2,5 – 6 Gy. Pada usia yang lebih muda (20-an), sterilitas permanen terjadi pada dosis yang lebih tinggi yaitu mencapai 12 – 15 Gy. Sedangkan menurut Iffah (2009) kerusakan pada organ reproduksi (kemandulan) terjadi pada paparan 150 - 300 rad untuk laki-laki dan < (150-300) rad untuk wanita. Sehingga didapati bahwa wanita lebih sensitif terhadap paparan radiasi khususnya pada organ reproduksi dibandingkan pria.




sumber : http://radiologiymc.blogspot.com/2010/08/pengertian-radiasi.html

Minggu, 03 November 2013

sejarah sinar x

SEJARAH RADIOLOGI
Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg, Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Saat itu dia melihat timbulnya sinar fluoresensi yang berasal dari krostal barium platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Ia segera menyadari bahwa fenomena ini merupakan suatu penemuan baru sehingga dengan gigih ia terus menerus melanjutkan penyelidikannya dalam minggu-minggu berikutnya. Tidak lama kemudian ditemukanlah sinar yang disebutnya sinar baru atau sinar X. Baru di kemudian hari orang menamakan sinar tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad Roentgen.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiQnVll_peQLh3JOqGqmLzMOq1gPmCSER3QxUpt1zXZtFP3wJkI_rhU6Yd8sKGAbkiuOnodHeHGwuYwiJrtju-hh-jRH221w5P6cvYUggk-Iakn_roHtOw91VYRrRi88jg65Phd_Yf9VI/s320/rontgen.jpg
Wilhelm Conrad Roentgen



Penemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-cara konvensional. Salah satu visualisasi hasil penemuan Roentgen adalah foto jari-jari tangan istrinya yang dibuat dengan mempergunakan kertas potret yang diletakkan di bawah tangan istrinya dan disinari dengan sinar baru itu.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibckAhcDm5BcwGW5ZUEsPz31j2plQJ7K8CqQo2Ilm6kRBn-hxC5XcICrg_WDyXvWbGD7hLbGyxREn34ygkpJDtbr1gSG4ewqMBYMuHADLNyoBcNKm2vBBA7DIiZDJP-wA0Zl26KKI4k78/s320/roentgen2.jpg
Foto Tangan istri Roentgen



Roentgen dalam penyelidikan selanjutnya segera menemukan hampir semua sifat sinar Roentgen, yaitu sifat-sifat fisika dan kimianya. Namun ada satu sifat yang tidak sampai diketahuinya, yaitu sifat biologik yang dapat merusak sel-sel hidup. Sifat yang ditemukan Roentgen antara lain bahwa sinar ini bergerak dalam garis lurus, tidak dipengaruhi oleh lapangan magnetic dan mempunyai daya tembus yang semakin kuat apabila tegangan listrik yang digunakan semakin tinggi, sedangkan di antara sifat-sifat lainnya adalah bahwa sinar ini menghitamkan kertas potret. Selain foto tangan istrinya, terdapat juga foto-foto pertama yang berhasil dibuat oleh Roentgen ialah benda-benda logam di dalam kotak kayu, diantaranya sebuah pistol dan kompas.

Setahun setelah Roentgen menemukan sinar-X, maka Henri Becquerel, di Perancis, pda tahun 1895 menemukan unsur uranium yang mempunyai sifat hampir sama. Penemuannya diumumkan dalam kongres Akademi Ilmu Pengetahuan Paris pada tahun itu juga. Tidak lama kemudian, Marie dan Piere Curie menemukan unsur thorium pada awal tahun 1896, sedangkan pada akhir tahun yang sama pasangan suami istri tersebut menemukan unsur ketiga yang dinamakan polonium sebagai penghormatan kepada negara asal mereka, Polandia. Tidak lama sesudah itu mereka menemukan unsur radium yang memancarkan radiasi kira-kira 2 juta kali lebih banyak dari uranium.

Baik Roentgen yang pada tahun-tahun setelah penemuannya mengumumkan segala yang diketahuinya tentang sinar X tanpa mencari keuntungan sedikitpun, maupun Marie dan Piere Curie yang juga melakukan hal yang sama, menerima hadiah Nobel. Roentgen menerima pada tahun 1901, sedangkan Marie dan Piere Curie pada tahun 1904. Pada tahun 1911, Marie sekali lagi menerima hadiah Nobel untuk penelitiannya di bidang kimia. Hal ini merupakan kejadian satu-satunya di mana seseorang mendapat hadiah Nobel dua kali. Setelah itu, anak Marie dan Piere Curie yang bernama Irene Curie juga mendapat hadiah Nobel dibidang penelitian kimia bersama dengan suaminya, Joliot pada tahun 1931.

Sebagaimana biasanya sering terjadi pada penemuan-penemuan baru, tidak semua orang menyambutnya dengan tanggapan yang baik. Ada saja yang tidak senang, malahan menunjukkan reaksi negative secara berlebihan. Suatu surat kabar malamdi London bahkan mengatakan bahwa sinar baru itu yang memungkinkan orang dapat melihat tulang-tulang orang lain seakan-akan ditelanjangi sebagai suatu hal yang tidak sopan. Oleh karena itu, Koran tersebut menyerukan kepada semua Negara yyang beradab agar membakar semua karya Roentgen dan menghukum mati penemunya.

Suatu perusahaan lain di London mengiklankan penjualan celana dan rok yang tahan sinar-X, sedangkan di New Jersey, Amerika Serikat, diadakan suatu ketentuan hokum yang melarang pemakaian sinar-X pada kacamata opera. Untunglah suara-suara negatif ini segera hanyut dalam limpahan pujian pada penemu sinar ini, yang kemudian ternyata benar-benar merupakan suatu revolusi dalam ilmu kedokteran.

Seperti dikatakan di atas, Roentgen menemukan hampir semua sifat fisika dan kimia sinar yang diketahuinya, namun yang belum diketahui adalah sifat biologiknya. Sidat ini baru diketahui beberapa tahun kemudian sewaktu terlihat bahwa kulit bias menjadi berwarna akibat penyinaran Roentgen. Mulai saat itu, banyak sarjana yang menaruh harapan bahwa sinar ini juga dapat digunakan untuk pengobatan. Namun pada waktu itu belum sampai terpikirkan bahwa sinar ini dapat membahayakan dan merusak sel hidup manusia. Tetapi lama kelamaan yaitu dalam dasawarsa pertama dan kedua abad ke-20, ternyata banyak pionir pemakai sinar Roentgen yang menjadi korban sinar ini.

Kelainan biologik yang diakibatkan oleh Roentgen adalah berupa kerusakan pada sel-sel hidup yang dalam tingkat dirinya hanya sekedar perubahan warna sampai penghitam kulit, bahkan sampai merontokkan rambut. Dosis sinar yang lebih tinggi lagi dapat mengakibatkan lecet kulit sampai nekrosis, bahkan bila penyinaran masih saja dilanjutkan nekrosis itu dapat menjelma menjadi tumor kulit ganas atau kanker kulit.

Selama dasawarsa pertama dan kedua abad ini, barulah diketahui bahwa puluhan ahli radiologi menjadi korban sinar Roentgen ini. Nama-nama korban itu tercantum dalam buku yang diterbitkan pada waktu kongres Internasional Radiologi tahun 1959 di Munich: Das Ehrenbuch der Roentgenologen und Radiologen aller Nationen.

Salah seorang korban diantara korban sinar Roentgen ini ialah dr.Max Hermann Knoch, seorang Belanda kelahiran Paramaribo yang bekerja sebagai ahli radiologi di Indonesia. Beliau adalah dokter tentara di Jakarta yang pertama kali menggunakan alat Roentgen maka ia bekerja tanpa menggunakan proteksi terhadap radiasi, seperti yang baru diadakan pada tahun lima puluhan. Misalnya pada waktu ia membuat foto seorang penderita patah tulang, anggota tubuh dan tangannya pun ikut terkena sinar, sehingga pada tahun 1904, dr.Knoch telah menderita kelainan-kelainan yang cukup berat, seperti luka yang tak kunjung sembuh pada kedua belah tangannya. Pada tahun 1905 beliau dikirim kembali ke Eropa untuk mengobati penyakitnya ini, namun pada tahun 1908 kembali lagi ke Indonesia dan bekerja sebagai ahli radiologi di RS.Tentara, Surabaya, sampai tahun 1917. Pada tahun 1924 ia dipindahkan ke Jakarta, dan bekerja di rumah sakit Fakultas Kedokteran sampai akhir hayatnya. Akhirnya hamper seluruh lengan kiri dan kanannya menjadi rusak oleh penyakit yang tak sembuh yaitu nekrosis, bahkan belakangan ternyata menjelma menjadi kanker kulit. Beliau sampai di amputasi salah satu lengannya, tetapi itupun tidak berhasil menyelamatkan jiwanya. Pada tahun 1928, dr.Knoch meninggal dunia setelah menderita metastasis luas di paru-parunya.

Setelah diketahui bahwa sinar Roentgen dapat mengakibatkan kerusakan-kerusakan yang dapat berlanjut sampai berupa kanker kulit bahka leukemia, maka mulailah diambil tindakan-tindakan untuk mencegah kerusakan tersebut. Pada kongres Internasional Radiologi di Kopenhagen tahun 1953 dibentuk The International Committee on Radiation Protection, yang menetapkan peraturan-peraturan lengkap untuk proteksi radiasi sehingga diharapkan selama seseorang mengindahkan semua petunjuk tersebut, maka tidak perlu khawatir akan bahaya sinar Roentgen.

Diantara petunjuk-petunjuk proteksi terhadap radiasi sinar Roentgen tersebut adalah: menjauhkan diri dari sumber sinar, menggunakan alat-alat proteksi bila harus berdekatan dengan sinar seperti sarung tangan, rok, jas, kursi fluoroskopi, berlapis timah hitam (Pb) dan mengadakan pengecekan berkala dengan memakai film-badge dan pemeriksaan darah, khususnya jumlah sel darah putih (leukosit).

Di Indonesia penggunaan sinar Roentgen cukup lama. Menurut laporan, alat Roentgen sudah digunakan sejak tahun 1898 oleh tentara kolonial Belanda dalam perang di Aceh dan Lombok. Selanjutnya pada awal abad ke-20 ini, sinar Roentgen terutama digunakan di Rumah sakit Militer dan rumah sakit pendidikan dokter di Jakarta dan Surabaya. Ahli radiologi Belanda yang bekerja pada Fakultas Kedokteran di Jakarta pada tahun-tahun sebelum perang dunia ke II adalah Prof.B.J. Van der Plaats yang jugatelah memulai melakukan radioterapi disamping radiodiagnostik.

Orang Indonesia yang telah menggunakan sinar Roentgen pada awal abad ini adalah R.M. Notokworo yang lulus dokter di Universitas Leiden, Belanda, pada tahun 1912. Beliau mula-mula bekerja di Semarang, lalu pada permulaan masa pendudukan Jepang dipindahkan ke Surabaya. Pada tahun 1944 ia meninggal secara misterius, dibunuh oleh tentara Jepang.

Pada tahun yang sama dengan penemuan sinar Roentgen, lahirlah seorang bayi di pulau Rote, NTT, yang bernama Wilhelmus Zacharias Johannes, yang dikemudian hari berkecimpung di bidang radiologi.

Pada akhir tahun dua puluhan waktu berkedudukan di kota Palembang, dr. Johannes jatuh sakit cukup berat sehingga dianggap perlu dirawat untuk waktu yang cukup lama di rumah sakit CBZ Jakarta. Penyakit yang diderita ialah nyeri pada lutut kanan yang akhirnya menjadi kaku (ankilosis). Selama berobat di CBZ Jakarta, beliau sering diperiksa dengan sinar Roentgen dan inilah saat permulaan beliau tertarik dengan radiologi. Johannes mendapat brevet ahli radiologi dari Prof. Van der Plaats pada tahun 1939. Beliau dikukuhkan sebagai guru besar pertama dalam bidang radiologi Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1946.

Pada tahun 1952 Johannes diberi tugas untuk mempelajari perkembangan-perkembangan ilmu radiologi selama beberapa bulan di Eropa. Beliau berangkat dengan kapal Oranje dari Tanjung Priok. Pada saat keberangkatan, beberapa anggota staf bagian radiologi, yaitu dr. Sjahriar Rasad, Ny. Sri Handoyo dan Aris Hutahuruk alm. turut mengantar beliau. Prof. Johannes meninggal dunia dalam melakukan tugasnya di Eropa pada bulan September 1952. selain menunjukkan gejala serangan jantung, beliau juga menderita Herpes Zoster pada matanya, suatu penyakit yang sangat berbahaya.

Dalam usaha untuk menempatkan nama beliau sebagai tokoh radiologi kaliber dunia, maka pada kongres radiologi internasional tahun 1959 di Munich, delegasi Indonesia di bawah pimpinan Prof.Sjahriar Rasad berhasil menempatkan foto beliau di antara Martyrs of Radiology yang ditempatkan di suatu ruangan khusus kongres tersebut. Tahun 1968 beliau dianugerahkan gelar Pahlawan Kemerdekaan oleh Pemerintah, walaupun telah wafat. Dan pada tahun 1978 jenazah almarhum dipindahkan ke Taman Pahlawan Kalibata.

Almarhum tidak saja dianggap sebagai Bapak Radiologi bagi para ahli radiologi, melainkan juga oleh semua orang yang berkecimpung dalam radiologi termasuk radiographer. Beliau juga adalah Bapak Radiologi dalam bidang pendidikan dan keorganisasian. Beliaulah yang mengambil prakarsa untuk mendirikan Sekolah Asisten Roentgen pada tahun 1952, dan beliaulah yang mulai mendirikan organisasi yang mendahului Ikatan Ahli Radiologi Indonesia (IKARI) yaitu seksi radiologi IDI pada tahun 1952.

Pada tahun 1952 segelintir ahli radiologi yang bekerja di RSUP yaitu G.A.Siwabessy, Sjahriar Rasad, dan Liem Tok Djien, mendirikan Sekolah Asisten Roentgen karena dirasakan sangat perlunya tenaga asisten Roentgen yang berpendidikan baik.

Pada tahun 1970 Sekolah Asisten Roentgen yang dahulunya menerima murid lulusan SMP ditingkatkan menjadi Akademi Penata Roentgen (APRO) yang menerima siswa lulusan SMA.

Dengan semakin banyaknya jumlah asisten Roentgen yang berpengalaman, bahkan beberapa diantaranya mendapat pendidikan tambahan di luar negeri, maka pelajaran-pelajaran di APRO sebagian besar sudah dapat diberikan oleh para asisten Roentgen dan hanya Direktur sajalah yang berpangkat ahli radiologi karena merupakan syarat bagi suatu akademi. Para ahli radiologi sangat berkepentingan dalam perkembangan dan peningkatan mutu para asisten Roentgen, yang sekarang nama resminya menjadi penata Roentgen.

sumber : http://dadang-saksono.blogspot.com/2010/07/teknik-radiografi-lumbo-sacral.html

Minggu, 23 Juni 2013

Diary Depresiku And Broken Home

Gue hidup di lingkungan ancur, gak karuan, suasana rumah gue kaya anjing. Setiap malam selalu terdengar suara Babe-babe gokil, ngobrol sama Bokap gue. Selalu terdengar tertawa terbahak-bahak ABG tua. Selalu terdengar alunan gitar mengganggu konsen gue saat belajar. Setiap hari Bokap berantem mulu sama Nyokap. Bokap setiap hari kerjanya mabok, maen judi, maen gitar. Dimana gue saat itu??? gue hanya kesepian di kamar, menertawakan suatu kejadian biasa yang gue tonton setiap hari, setiap detik, setiap menit. Gue gatau kapan?? hal itu akan berakhir. Gue sedih, gue nangis, gue pengen seperti teman-teman gue yang mempunyai Bokap sama Nyokap akur, baik, selalu ngurusin gue. Ketika pagi-pagi selalu di beri ucapan “ hati-hati yaa nak, kalo mau jalan sekola”

Gue berharap semua yang terjadi sama keluarga gue, itu gak pernah terjadi. Tapi semua luka yang tidak bisa terhapuskan itu sudah menjadi batu karang di hati gue. Gue mao Bokap berhenti dari semua hal yang membuat Nyokap gue sakit. Sakit tiada hentinya meneteskan air mata . Nyokap setiap saat sedih, terluka. Tapi Nyokap selalu berusaha dengan sabar dan tenang ngadepin Bokap yang kaya anjing.

Diary Depresiku And Broken Home
Nyokap selalu berusaha untuk menampilkan ketegarannya ketika gue berangkat sekola, selalu kasih senyuman termanis yang gak akan pernah di kalahkan oleh siapa pun. Gue pun berusaha untuk membuat Nyokap gue tertawa, tersenyum dengan kehadiran gue. Tapi lagi-lagi ketika Malam datang, luka yang dikasih Bokap terlalu tajam menusuk ke jantung Nyokap gue. Mungkin ketika pada saat Nyokap gue tertidur , luka itu hilang sejenak. Tapi lagi-lagi ketika Nyokap membuka matanya di pagi hari, Bokap dengan segala kekuasaannya. Marah-marah, emosi tiada hentinya untuk berhenti. Bokap suka kasar kalo nyuruh Nyokap di pagi hari. “ Woi!!!!! Bangun lo setan….. Udeh pagi niii kampret. Masakin gue air panas, buat gue Mandi!! Cepet-cepet !!!!! Bangun……” Dengan lancangnya suara Bokap, memakai sapu buat mukulin Nyokap gue. Begitu lah setiap harinya kehidupan di rumah gue, sebelum gue berangkat ke sekola.

Gue mencoba untuk melupakan kejadian di rumah, dengan tertawa bersama teman-teman. Lalu gue bernyanyi di iringi alunan musik gitar. Belajar dan memperhatikan semuanya, termasuk pelajaran dari Bapak dan Ibu Guru.

Di sekolah gue termasuk orang yang mempunyai banyak teman, kata teman-teman gue. Gue ini orangnya asik, lucu, dan bisa main gitar. Gue juga jago pada saat pelajaran Bahasa Indonesia dan Seni Musik, serta gue ikut Eskul Drama. Pada saat pelajaran Bahasa Indonesia, gue jago banget untuk mengungkapkan suatu perasaan yang ada di otak dan hati gue. Melalui puisi lah gue memulai untuk mengekspresikannya.

Hati.
Luka yang pernah tersakiti.
Tak membuat aku patah hati.
Di saat semua mengharapkan kebahagiaan, aku pun mengharapkannya.
Di saat semua telah merasakan luka, aku sering mendapatkannya.
Wahai kau yang bernama hati. Jangan lah engkau menyakiti, karena kesakitannya melebihi perasaan hati.

Setelah pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran Seni Musik gue jago. Gue jago dalam bermain gitar, bahkan mahir. Karena bagaimana pun Bokap gue yang ngajarin. Gue sering maen dalam pentas seni di Sekola, mengiringi para penyanyi yang ada di sekola . Gue suka banget sama Band secondhand, karena lagunya itu bernuansa tentang waktu. Sebuah lagu yang berjudul last time adalah salah satu lagu yang gue suka. Gue pernah ngalamin Cinta Dalam Hati, suatu perasaan tersimpan yang tidak bisa di ungkapkan. “ Mungkin ini memang jalan takdirku, mengagumi tanpa di cintai”. Gue butuh seseorang yang mengerti gue, orang yang ada di saat gue letih dan tertawa. Seseorang itu bernama #herry, cowo yang jadi sahabat gue saat SMA. Herry itu orangnya asyik, baik, penuh kejutan, berbadan tinggi sama seperti gue. Dia tuh anak orang sederhana dari keluarga sangat harmonis. Gue sama Mamahnya herri udah di anggep seperti anaknya sendiri. Gue sering main kerumahnya herry saat kami kerjain tugas bareng. Gue gamau sama herry berpisah. Tapi takdir lah yang memisahkan kami berdua, Papahnya herri  mengajak herry untuk kuliah di banjar. Sedangkan gue gatau?? mau melanjutkan kuliah atau tidak.

Ujian Nasional sudah berakhir, sejak perpisahan kami berdua di sekola. Gue sudah tidak dapat kabar apa-apa tentang herry. Ketika mau melanjutkan kuliah di Universitas Negeri, gue terkena masalah dana. Pada saat SMA, gue ga dapet undangan, bidik misi apalagi. Jadi cara satu-satunya adalah dengan menempuh jalur SNMPTN. Tapi lagi-lagi terkendala dana, SNMPTN tulis mewajibkan membayar uang Rp. 150.000 dan saingannya itu banyak banget. Gue melihat ke arah Bokap dan Nyokap gue “ Tergambar suatu muka yang tidak ada harapan buat gue” . Alhasil gue harus mengusahakan semua itu dengan sendiri, gue bela-belain mengorbankan kulit gue yang putih menjadi keling. Gue jadi kuli bangunan,tukang parkir,ngamen di pinggiran jalan,portir,koki pun pernah. Setelah itu dalam jangka waktu seminggu waktu waktu gue kerja jadi kuli akhirnya gue berhasil mendapatkan uang Rp. 150.000. 

Namun ketika gue pulang ke rumah, kejadian itu terulang lagi. Kejadian yang tidak ingin di harapkan oleh semua anak di dunia. Bokap sama Nyokap selalu berantem. “ Assalamualaikum pah mah” gue beri salam di hadapan mereka. Suasana berubah menjadi hening sejenak. Dengan meneteskan air mata, gue berucap “Pah Mah. Udah dong berhenti !! Emang gak capek apa?? Berantem mulu setiap hari. “ Ahhhhhhh !!!!! berisik kamu……. Itu duit siapa?? Sini buat papah !!!!!!!!!” dengan maksanya Bokap merampas duit hasil ngamen gue. “ Pah jangan pah……… !!” Mamah langsung memeluk badan gue dengan erat. Gue sama Nyokap hanya bisa menangis liat tingkah laku Bokap yang kaya anjing.

Setelah Bulan tenggelam, Matahari terbit dengan saat cerahnya. Ketika itu gue lagi jemurin pakaian, Nyokap tiba-tiba manggil gue “ ryan…? ryan….? dimana kamu nak?” “ Iyah mah?” “Tolong ambilkan Mamah minum nak !” “Iyah mah, mah mamah batuknya berdarah !” “Gapapa nak, ini sudah biasa” kata Mamah dengan lirih ( pelan tapi sakit ) “Mah ryan pergi nguli  yah ! Assalamualaikum” “Walaikumsalam, hati-hati yah nak !” jawab Nyokap. Itu adalah suara paling indah dan merdu merasuk jiwa gue.

Mamah sudah gak bisa gue lihat lagi di kamar, tapi senyumnya masih manis seperti biasa. Mamah sudah gak bisa gue sentuh lagi saat akudi rumah, tapi bayangnya masih ada seperti biasa. Mamah sudah gak bisa gue peluk lagi, tapi kehangatannya masih hangat seperti biasa.

Waktu itu, waktu saat pamitan ketika mau nguli adalah waktu terakhir kalinya gue bertemu dengan Mamah. Mamah di bawa sama saudara keluar kota untuk berobat  pada saat gue nguli dan 2 minggu lagi jalanin tes SNMPTN. Gue marah, gue kecewa, gue sedih dan mengadu kepada Tuhan. Tuhan mengapa kehidupan gue seperti ini? Tuhan kenapa engkau beri mamah penyakit itu ke Mamah, Mamah yang paling sabar, manis, cantik dan membuat gue nyaman ketika ada di sampingnya. Kenapa kau tegaTuhan???? Ahhhhhhhh… Teriak gue di tempat ibadah. Kehidupan yang tidak ingin di jalanin oleh setiap Manusia di Bumi adalah berpisah dengan seseorang yang sangat mereka cinta.

Gue mau hilangin ingatan dengan cara pergi ke tempat Diskotik, di sana gue bermain gitar sepuas-puasnya plus ngelakuin Mabok sampe pagi. Gue Mabok dengan harapan semua masalah yang ada di gue itu terselesaikan. Gak taunya ketika besok pagi, setelah gue melakukan hal itu. Perihnya luka yang dulu, makin parah gue rasakan. Gue mau pergi dari dunia ini, tapi gue masih punya rasa. Rasa yang tidak mungkin bisa untuk orang lain punya. RASA CINTA yang ABADI terhadap MAMAH gue !!

Dimana keadaan Bokap gue pada saat Nyokap gue di larikan ke rumah sakit ?? dan gue ga mau tau keadaan dia saat ini. Dimana herry juga? Dia juga tidak hadir, tidak ada kabar dan tak tau kenapa??. Untungnya Nenek gue masih punya saudara yang baik dan tajir. Uang Rp. 150.000 buat SNMPTN di bayarin olehnya dan Alhamdulillah gue masuk Negeri serta biaya kuliah di tanggung oleh Saudara Nenek gue.

Lebih indahnya lagi gue di pertemukan oleh teman-teman dari UNY Jurusan Pendidikan FISIKA MEDIK REG 2012 yang baik-baik dan ramah. I love PSR 12, JUST IT NO MORE..tapi gue keluar gara2 papah, dan akhirnya kini aku lari ke jogja untuk kuliah di ATRO CB.

Mungkin inilah yang di namakan Surga dan Neraka. Gue mempunyai surga, tempat yang paling bahagia adalah sekolahan gue. Neraka itu adalah rumah gue sendiri dan Iblisnya adalah Bokap gue. Wajar kalo saat ini gue iri pada lo semua! Lo Semua yang punya ORANGTUA baik. Gue Iri, Sumpah banget gue IRI. jadi jangan kau tega nyakitin ortu lo...