Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 09 April 2014

MATERI RADIOFOTOGRAFI II


KONSEP FOTOGRAFI

Ø Fotografi adalah suatu proses pencatatan bayangan dengan menggunakan cahaya pada bahan yang peka terhadap cahaya
Ø Radiofotografi adalah proses pencatatan bayangan dengan menggunakan sinar-x
Sinar-x ditemukan pada tanggal 8 november 1895 oleh Wilhelm Cundrad Rooentgen.Benda yang memancarkan cahaya yang lebih kuat maka pada lapisan emulsi film akan terjadi penghitaman lebih dibandingkan dengan yang memancarkan cahaya kurang kuat. 
Proses yang terjadi pada Radiografi :
1. Proses pembentukan bayangan
2. Proses pencatatan bayangan pada alat yang peka terhadap cahaya
3. Proses pembentukan bayangan permanen
Perlengkapan Radiofotografi :
v a. Pesawat sinar-x
b. Tabung sinar-x
c. window
v Film sinar-x → Bahan AgBr
v Kaset sinar-x (kedap cahaya)
v Prosessing ada 2 cara yaitu manual dan otomatis
PRINSIP KERJA FILM
Film sinar-x mempunyai fungsi sebagai pencatat bayangan dari gambar yang di inginkan sehingga dapat terlihat.
Ukuran kaset : 1. 18X24
2. 24X30
3. 30X40
4.35X35
Jenis-jenis film :
Ø Menurut strukturnya :
1. Single Emulsi
2. Double Emulsi
Ø Menurut Pemakaiannya :
1. Non screen film
(Densitas sebanding dengan intensitas radiasi yang diserap)
2. Screen film
(Densitas sebanding intensitas cahaya yang diserap)
Ø Menurut sensitivitas terhadap warna :
1. Blue sensitive
2. Green sensitive
Ø Menurut struktur emulsi
1. ORTHO M
2. ORTHO G
3. T-MAT G
4. T-MAT M
Faktor-faktor yang mempengaruhi kontras
1. Perbedaan koefisien atenuasi bahan
2. Ketebalan bahan
3. Kemiringan kurva karakteristik film
Bentuk kurva karakteristik tergantung dari
a. Cara pembuatan film
b. Penyimpanan film
c. Pengolahan film
Efek cahaya tampak :
· Film sensitive terhadap sinar-x dan cahaya tampak
· Kenyataan :Lebih sensitive terhadap cahaya tampak
· Sebab : 
1. α cahaya tampak > α sinar-x
2. E cahaya tampak < E sinar-x
3. Penyerapan cahaya > Penyerapan sinar-x
· Sebab itu prosessing film dilakukan di kamar gelap
Sifat film radiografi mempunyai kemampuan membuat pola dari bermacam-macam kehitaman (DENSITAS) yang sebanding dengan intensitas cahaya radiasi yang diserap.
PRINSIP KERJA IS ( INTENSIFYING SCREEN)
Prinsip IS yaitu bahan menyerap radiasi (sinar-x) dan memancarkan kembali dalam bentuk sinar tampak (cahaya tampak)
Intensifying screen yang dipancarkan :
a. Berbandingan lurus dengan tenaga / kualitas radiasi (sinar-x)
b. Intensifying yang mengenai tabir penguat
Bahan tabir penguat :
a. Fluorosensi
b. Phosporesensi
c. Selang waktu antara penyerapan
Struktur intensifying screen :
a. Protective coating
b. Phosphor
c. Reflective layer
d. Base
Syarat bahan fluorosensi
1. Dapat menyerap radiasi cukup besar
2. Mengeluarkan cahaya
3. After glow yang singkat
Bahan-bahan IS :
1. Kalsium Wolfram (CaWo4)
2. Barium lead sulphade (BaSo4 + PbSo4)
3. Zinc sulphade (ZnS)
4. Zinc cadmium sulphade (Zn S cd S)
5. Rare earth phosphors
GRID
1. Dari kisi-kisi kecil
2. Menyaring radiasi sekunder
3. Di gunakan untuk factor eksposi yang tinggi
Kecepatan IS dalam merubah sinar-x menjadi cahaya tampak ,dipengaruhi volume atau butiran yang dipergunakan IS ditinjau dari segi kecepatannya di bagi 3 yaitu :
1. High speed atau kecepatan tinggi
Jenis ini mempunyai respon yang tinggi terhadap sinar-x dalam merubahnya menjadi cahaya tampak .di tinjau dari volume atau butiran fosfor besar-besar atau kasar.gambar atau radiograf yang dihasilkan tinggi detailnya rendah.
2. Medium speed
IS jenis ini mempunyai respon yang sedang,ditinjau dari volume atau butiran fosfornya sedang.gambar atau radiograf kontrasnya sedang dan detailnya juga sedang.
3. Low speed
Responnya rendah terhadap sinar-x dalam merubahnya .butiran fosfornya halus dan kontransnya rendah serta detailnya tinggi.
HIGH SPEED → Keuntungan : Penggunaan sinar-x tadak terlalu banyak sehingga dosisi radiasi yang diterima pasien kecil atau sedikit.
Kerugian : Gambar yang dihasikan mempunyai detail yang rendah akibatnya tidak mampu memperlihatkan bagian-bagian terkecil dari obyek yang diperiksa.
LOW SPEED → Keuntungan : Gambar yang dihasilkan mempunyai detail yang tinggi sehingga mampu memeperlihatkan bagian-bagian terkecil dari obyek yang diperiksa.
Kerugian : Pengunaan sinar-x yang banyak sehingga dosis radiasi yang diterima pasien banyak atau tinggi






FAKTOR INTERSIFIKASI
Perbandingan antara banyaknya eksposi yang diperlukan bila tidak menggunakan IS dengan banyaknya eksposi yang diperlukan bila menggunakan IS.Beberapa factor yang memepengaruhi intersifikasi yaitu:
a. ukuran Kristal dariphosphor tersebut
b. jenis fosfor yang digunakan volume
c. tebal tipisnya ukuran lapisan screen
d. kualitas radiasi itu sendiri yang digunakan
Cara-cara merawat IS :
Jaga jangan sampai permukaan dari IS tergores
Tidak boleh memasukkan film ketika ISnya masih basa
Menggunakan cairan pembersih yang tidak berbahaya pada permukaan screen
Saat memasukkan film pastikan ISnya kering
Pembersihannya dilakukan secara berskala
PRINSIP KERJA KASET
Kaset adalah kotak pipih atau gepeng untuk mentransportasikan film dari kamar gelap ke kemar pemeriksaan.kaset radiografi yang kedap cahaya /tidak tembus cahaya.Kegunaan dari kaset adalah :
v Melindungi film dari pengaruh cahaya
v Melindungi IS dari tekanan-tekan mekanis
v Menjaga agar kontak antara film dengan screen tetap rata
Bahan-bahan kaset : 
1. AL
Sebagai filter atau penyaring bagi sinar-x masuk ke kaset.tujuannya sinar-x yang masuk mengenai kaset lebih dulu menyaring radiasi hambur yang energy sinar-Xnya tinggi
2. PB atau timbal
Dipasanag pada bagian belakang dengan tujuan sinar-x yang kuat dan sampai kebelakang kaset akan di hambat oleh PB




3. SPON → Busa yang lembut
Untuk menekan screen yang berada pada bagian depan belakang kaset sehingga benar-benar antara kontak screen dan film kontaknya merata (Tidak ada yang longgar atau rapat)
Macam-macam kaset
a) Curved cassette
Kaset ini bentuknya melengkung struktur atau komposisinya sama dengan kaset pada umumnya ,kaset ini biasanya digunakan pada obyek yang melengkung.contohnya pada knee joint
b) Gridded cassette
Dilengkapi daengan Grid .Grid yang tebal yang digunakan pada pemerisaan os cranium,abdomen,pelvis.dll.yang berguna untuk mengurangi radiasi hambur agar tidak sampai ke film,umumnya dipakai untuk CR yang tegak lurus terhadap kaset
c) Flexible cassette
Dindingnya lentur biasanya terbuat dari plastic yang paling sederhana itu terbuat dari kertas.prinsip dari kaset ini harus kedap cahaya (Tidak ada cahaya yang masuk) tidak menggunakan IS.Biasanya di pakai oleh industry seperi pipa.
d) Multi section cassette
Biasanya dipakai untuk jaringan yang terdiri dari beberapa lapisan.kaset ini mampu atau dapat menampung 3-7 film.
PENGOLAHAN FILM
Pengolahan film ada 2 cara yaitu manul dan otomatis.Pengolahan ini biasa disebut dengan istilah film processing.processing sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran nyata yang permanen dari film yang tentunya sudah diekspos.untuk manual prosessingnya dilakukan dikamar gelap(dark room).Pengolahan film secra manual tahapannya yaitu :
1. DEVELOPER 
Developer ( developing) terdiri dari beberapa bahan antara lain :
Developin agent → bahan yang digunakan yaitu sodium hidrosulfit,hydrogen peroksida,formal dehida,dan vitamin c.funsinya sebagai reducing agent ,sifatnya basah lemah.untuk yang baru itu pHnya 11,5.zat umumyang dipakai pada reducing agent yaitu
1. Methol → bekerja pada suhu 18-20C dan hanya bekeja pada permukaan emulsi mempunyai kontras rendah,kerjanya cepat dan serentak.
2. Hidroquinon → bekerja pada suhu 13-20°C,bekerja samapi masuk kepori-pori emulsi dan kontras yang dihasilkan tinggi.
Aceeleratot Fungsinya untuk mempercepat proses pembangkitan cara kerjanya memperbesar emulsi film sehingga dapat ditembus oleh reducing agent terbuat dari Alkai sifatnya basa kuat.bahanya yaitu natrium karbonat dan natrium tetraborat.
Restrainer Sebagai penahan ,fungsinya menahan reduksi yang berlebihan terhadap Kristal AgBr terutama pada film yang tidak terekspos.
Preservative (Menangkal),fungsinya menangkal pengaruh 0₂
Solvent biasanya digunakan untuk air → bahan pelarut dalam air yang tidak menggunakan garam mineral.
Jenis-jenis developer
Developer untuk Manual processing
Developer untuk Authomatic processing
Developer untuk rapid processing(foto ditempat)
Menurut sifatnya :
Bentuk powder(bubuk)
Kemasannya terbgi menjadi 2 pak,biasannya digunakan untuk manual processing caranya yaitu reducing agent dilarutkan dalam air pada suhu 50°C sebanyak 0,75 bagian larutan setelah reducing agent larut semua.masukan bahan-bahan lainnya kemudian aduk dan di taruh air sampai pol.
Bentuk liquid(cair)
Digunakan untuk Authomatic processing tapi dapat juga dipakai untuk manual caranya yaitu bala digunakan harus diencerkan pada suhu 20°C lalu ditambah air karena larutannya pekat.
Waktu pembangkitan adalah waktu yang diperlukan bagi film untuk menghasilkan kontras dan densitas yang baik hal ini dapat terjadi jika factor-faktoryang dibuat standar.Waktu pembangkitan menurut Jenkins 1980 adalah 4 menit.
Factor-faktor yang mempengaruhi pembangkitan :
· Eksposi yang diberikan pada film
Eksposi yang tinggi pada film akan membuat banyak AgBr terkena eksposi akibatnya dinding AgBr terbuka.Terbukanyamenyebabkan elektron-elektron lebih muda menembus sehingga densitasnya hitam.
· Suhu developer
Berpengaruh pada waktu pembangkitan dan berfungsi sebagai kasilator yang bias memepercepat reaksi kimia
· Kuat lemahnya developer
Beda pembangkitan antara developer yang baru dan yang lama.untuk mengetahui kuat lemahnya suatu developer dengan menggunakan faktor waltkins.
Faktor-faktor penting pada saat menggunakan developer
§ Temperatur cairan dan lama pembangkitan
(J,BALL dan PRMEL 1990 suhunya adalah 18-20°C)
§ Agitasi (proses/gerakan menggoyangkan film selama proses pembangkitan ) efeknya adalah bias mempercepat proses pembangkitan dan meratakan proses pembangkitan.
§ Keadaan dari developer (Keadaannya baru atau lamanya developer).seiring dengan pemakaiannya aktivitas akan menurun,penurunan aktifitas disebabkan banyaknya film dengan ukuran yang besar.
2. RINSING
Umumnya dilakukan dengan cara memasukkan film yang sudah kita bangkitkan ke dalam cairan rinsing yaitu air pH 7.larutan berikutnya yang akan dimasukkan adalah bersifat asam’cara yang bias dilakukan rinsing :
ü Memperlambat kerja developer dengan menghilangkannya dari permukaan film (plain rinse bath) dengan cara dimasukkan ke dalam tangki yang berisi air.
ü Menghentikan kerja developer dengan cara menetralisis dan menghilangkan developer dari permukaan film dengan menggunakan larutan asam (ACID STOP BATH) biasannya digunakan asam asetat kontrasinya 3%
3. FIXER
Mempunyai tujuan sbb :
v Menghentikan proses pembangkitan sehingga tidak ada lagi perubahan bayangan pada film
v Untuk melarutkan perak bromide (AgBr) yang tidak terkena eksposi sehingga pada bagian dari filmyang tidak tereksposi akan tampak bening/transparan..
v Menyamak atau mengeraskan emulsi AgBr agar tidak menjadi rusak.
Komposisi Fixer yaitu fixing agent yang berfungsi untuk melarutkan perak bromide yang tidak terkena ekspos.
§ Bahan 1 : sodium thiosulphat dan ammonium thiosulphat
§ Bahan 2 : buffer,hardener,asam(acid)dan stabilizer
Fixer istilahnya yaitu Clearing time maksudnya waktu yang dibutuhkan dari awal proses di fixer hingga menjadi kuning dan Fixing time maksudnya waktu yang diperlukan fixer untuk melakukan proses penetapan secara keseluruhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar